L o a d i n g
SID American Tour Diary III.
5 Juli 2009, Dallas, TX. Naskleng telat nok! Gara-gara ada masalah dengan GPS [alat bantu penentu arah yang terhubung dengan satelit] di van sewaan, kami sempat tersesat dan telat tiba di venue. Kami seharusnya naik jam 11.15 siang namun tiba di venue jam 11.25. Dari parkiran kita berlari [sambil menenteng gitar, drum dll] ke stage dan langsung set alat. Tak diduga jumlah penonton lumayan rame, kami pun bermain dengan semangat walaupun Bobby belum sempat melumuri rambutnya dengan hairwax.
by Superman Is Dead
2 months ago

Karena telat kami hanya membawakan 3 lagu namun sambutan crowd amat bagus dan penjualan CD pun lancar. Salah satu pembeli adalah seorang tattoo artis lokal yang hanya memiliki satu buah tattoo, hehe. Kelar di panggung, kami antri makan siang seperti biasa, keliling-keliling sebentar lalu mewawancarai band Born To Lose [Texas] sebelum akhirnya cabut menuju Memphis, Tennessee [7 jam]. Kita akan menginap di Memphis karena the next Warped Tour tanggal 7 Juli diadakan di Indianapolis [15 jam dari Dallas].
Yeah, perjalanan yang panjang dan melelahkan namun kita berusaha untuk stay positive. Rasa jenuh kita bunuh dengan joke-joke amatir [yang sebenarnya tidak lucu], menyimak album baru No Use For A Name dan memuaskan naluri kulinari dengan series of the worst American junk foods! 3-4 jam sekali kita berhenti di pompa bensin dan biasanya kembali ke mobil dengan tangan [dan kantong] penuh hot dog, beef jerky, pork crackers, ice cream, chilli dog dan lain-lain. Haha, pulang pulang bentuk badan bisa berubah nih. Hope not!

7 Juli 2009, Indianapolis, IN.
Sempat singgah di kampung Elvis Presley di Graceland [Memphis, Tennessee] dan bergaya bak tourist dari neraka, kami sempat membuat video dan sedikit berbelanja. Here in Graceland you can get about anything that has to do with Elvis. Dari wig, topeng sampai sambal merk Elvis, hebat! 8 jam perjalanan dengan Mbak Lia sebagai DJ ipod [yang menuai banyak protes, hehe] kita tiba di Indianapolis jam 1 malam dan disambut elevator hotel yang sudah layak ganti.

Beruntung hotel-hotel di Amerika memiliki lantai yang berkarpet tebal, tak masalah bagi kami untuk sebagian tidur di lantai. Bangun jam 8 pagi cuaca cukup bersahabat, cuma 28 derajat celcius, hampir mirip di Indonesia. Kelar sarapan cereal dan toast kami menuju venue dengan energi yang cukup bagus. Kami menarik banyak perhatian saat berkelling dengan pakaian adat Bali, bahkan kali ini kami berkeliling dengan volume maksimal ipod speaker yang memutar lagu SID. Main tepat pukul 12.25 siang setelah band pop punk semi-terkenal The Blackout [Wales, UK], kami mendapat crowd yang sedikit diluar dugaan! Ramai dan sangat responsif. Kami pun seperti mendapat energi tambahan dan sukses menghajar stage.

Lagi lagi penjualan CD/merch melampaui rekor sebelumnya. Permintaan foto dan tandatangan pun mulai berdatangan. Tak lama kami diculik sekelompok pemuda Bali yang menetap di Indiana untuk dibawa menuju ke restoran Jepang tempat mereka bekerja. Next, atraksi drum tradisional Jepang ala SID yang ditemani sirkus memasak ditampilkan. Tawa keras, beer, sake bomb, sushi segar dan wasabi yang maksimal membut kami ingin stay lebih lama tapi itu tak mungkin.

Jam 6 kami tancap gas menuju Pittsburgh [6 jam] dan beruntung sosok baik hati yang kami kenal di Myspace menawarkan tempat menginap [dan seisi kulkas penuh bir] di Pittsburgh. Yeah, the long road continues.....Pittsburgh you better be ready!

8 Juli 2009, Pittsburgh, PA.
Tiba di lokasi menginap jam 3 pagi, kita disambut bir dingin, film Reservoir Dogs dan cuaca yang tak kalah dinginnya. Yeah, Pittsburgh yang dijuluki Iron City [karena banyak pabrik baja] lumayan dingin malam ini. Kita semua tidur di karpet dan saking dinginnya, jam 6 pagi Jrx sempat pindah ke mobil dan menghangatkan diri dengan heater. Karena tidak ingin terlambat lagi seperti di Dallas, kita bangun jam 8 pagi dan sampai di venue jam 9 hanya untuk mengetahui bahwa SID main jam 4.30 sore, damn! Ya sudahlah, sambil menunggu kita keliling-keliling venue yang berbukit-bukit.

Sempat terjebak pesta beer, hot dog dan ‘lain-lain’ di parkiran bersama beberapa kawan baru, kami terbawa suasana [mabuk, hehe] dan terkapar di jok belakang mobil seorang Jewish yang sangat menghargai ‘moment’ tersebut. Hari ini nasib kami kurang beruntung, jam main kami berbarengan dengan Anti Flag yang bermain di main stage [jaraknya cuma 20 meter dari stage kami]. Dan parahnya lagi, Anti Flag berasal dari Pittsburgh! Bisa ditebak, they totally won the crowd but SID tetap semangat beraksi, Eka melompat kesana kemari bagaikan kucing diatas aspal panas dan kita bertiga melompat tinggi meraih langit diakhir Kuta Rock City.

Yep! Walaupun sepi, kami tetap berhasil menjual banyak CD dan menerima permintaan foto dan tandatangan. Salah seorang warga AS pembeli CD malah berkomentar “You guys got more skills than Green Day!” Haha, walaupun kami tahu itu pujian yang berlebihan, namun hal tersebut cukup menghibur. Oya, hari ini kami kedatangan dua rekan wartawan dari Indonesia yang khusus datang untuk meliput kegiatan SID selama beberapa hari di Warped Tour dan From Bali With Rock Tour.

Setelah interview session dengan mereka, kami meluncur ke Cleveland [3 jam] dengan rasa lelah campur gembira karena besok adalah hari terakhir kita main di Warped Tour. Senang karena terus terang menjalani Warped Tour sangat mengurus tenaga dan pikiran. Tiap hari kita bangun pagi, menuju venue, konser, masuk ke mobil yang penuh sesak barang dan penumpang, menuju kota lain, konser, masuk mobil, begitu diulang terus menerus. Walaupun seru tapi setelah hari ke 14 kami merasa perlu break.

9 Juli 2009, Cleveland, OH.
Karena tiba di Cleveland lumayan awal dan mendapat hotel yang nyaman [akhirnya!], kami istirahat dengan maksimal dan siap tempur untuk hari terakhir kita di Warped Tour. Venue kali ini cukup berkarakter, ditengah kota namun seperti dikurung oleh komplek pabrik besi yang sudah pensiun. Kami main jam 1.50 siang dan walaupun bersaing dengan Bad Religion yang bermain bersamaan, kami cukup berhasil memancing penonton. Bahkan setelah lagu terakhir, crowd sempat meneriakkan “more! more! more!” walaupun sayang sekali kami tidak bisa memenuhi permintaan mereka.

Penjualan CD dan t.shirt sama sekali tidak mengecewakan. Kami juga bertemu dengan beberapa warga AS yang mengaku cukup mengikuti SID dari internet. Setelah membuat beberapa footage untuk kepentingan DVD kami, kami segera meluncur ke Washington [6 jam] dan akan menginap di rumah Dubes RI disana. Wah harus jaga sikap nih, hehe. Oya, jika ada satu hal yang cukup berarti bagi SID selama Warped Tour ini -berdasarkan evaluasi lapangan- rata-rata warga AS yang menyukai SID adalah mereka yang masuk dalam kategori outcast [tidak diterima pergaulan dan sering diremehkan]. Ini terlihat dari bentuk fisik, cara berbicara dan berpakaian mereka.

Kalau di Indonesia istilahnya mereka anak-anak yang ‘tidak mengikuti jaman’ atau ‘tidak gaul’. Dan kami bangga kami bisa membuat mereka tersenyum. Kami bangga musik kami bisa berarti di hati mereka karena SID memang tercipta untuk orang-orang tersisih dimanapun mereka berada. Goodbye Warped Tour, we had a good fight!

Ditulis oleh : JRX