L o a d i n g
SID Archieve News 35
Berikut semacam "diary" saat SID manggung di The Club, Jogja, Agustus silam.Ditulis dengan amat menarik oleh Ryan LH, panitia. Oh, Ryan dulunya juga adalah wartawan di sebuah majalah musik yang sekarang sudah almarhum. NikmatiThe X-file"REPUBLIK OF MELODIC PUNK", The Club Yogya, 22 Agustus '03by :Ryan Hakim 17.08.03Dari 12 spanduk yang dipasang di seputar Yogya, yang tersisa tinggal 5 buah saja. 7buah spanduk lainnya dinyatakan hilang antah berantah, padahal umur spanduk itunongol di jalan-jalan baru berkisar 2 malam! (dipasang 15.08.03).19.08.03H-3, giant banner ukuran 2,5x4 meter (terbuat dari triplek, dipasang di pinggirjalan dengan rangka penyangga bambu besar) dengan jumlah 3 buah yang dipasangberbarengan dengan spanduk, hanya tersisa 1 buah saja! 2 lainnya minggat entahkemana; yang tertinggal hanya bambu penyangganya saja: berdiri tegak menantang...20.08.03Jam 03 pagi saya memasuki perbatasan kota Jogja disambut spanduk biru "Republik ofMelodic Punk, SUPERMAN IS DEAD".
by Superman Is Dead
7 months ago

Dari balik kaca bis yang saya tumpangi, terlihat
juga beberapa poster/flyer tertempel ditembok sepanjang jalan. Tak terlalu banyak
yang nampak, kebanyakan telah disobek atau ditumpangi poster lain (diblok).
Sampe di tempat tujuan, cuma 1 spanduk yang tertangkap mata. Saya sempat miris
dengan publikasi yang terlihat.
Siang hari di headquarter Damai prod. Yogya, dari Wawan dan awak Damai, secara
langsung saya dapat laporan soal blocking, sabotage (apa ya namanya?) publikasi.
Rame-rame dibahas...persaingan advertising, persaingan sponsor ato? (belom dapat
jawaban pasti, yang ngebahas keburu bubar: "Entar aja dibahasnya, kerjaan lain
menanti!"). Tapi begitu saya lewat ke jalur semalam, spanduk yang tadi pagi masih
bisa saya pantengi, kini ikut raib, gile bener!

21.08.03
Pukul 15, 4 crew SID sudah tiba di stasiun Yk. Sementara SID yang dijadwalin bakal
tiba pukul 18.05 molor karena pesawat yang menerbangkan mereka dari Denpasar, delay.
19.30, Jerink, Bobby, Eka & Dethu diantar menuju apartemen Sejahtera menggunakan 1
minibus (untuk alat) dan 2 buah taxi.
Soal taxi, sempat bikin awak Damai cemas (Mobil panitya lagi dipake urusan mendadak
sampe pukul 20). Khawatir SID gak mau dijemput pake taxi. Sampe akhirnya saya
bela-belain telp Dethu (sebelum berangkat): "Gak apa-apa, emangnya kenapa?", jawab
Dethu ampang...
Damai Prod. wajar was-was, sebab angin yang berhembus ke mereka adalah 'wild SID',
SID yang slebor, out of control, dll, dll, dll (image kalee yaa...) apalagi Damai
Prod ini biasanya membawa band-band gede, yang kadang suka 'gak mau tau'. Ditambah
hembusan , "Band indie kayak SID itu lebih rewel dibanding band gede!". Makanya,
salah seorang awak Damai yang nemani saya ke bandara gak henti-hentinya nanya,
"Bener mas, mereka gak apa-apa dijemput pake taxi?"
Malam hari iseng mampir ke warnet buka message board di situs SID:
"ANJING, PUNK KOMERSIL, BANGSAT, PUNK KAPITALIS...
MAIN DI TEMPAT MEWAH, TIKET MAHAL...
ANJING, BANGSAT.....SID....
PENGHIANAT!"
20ribu untuk Yogya memang cukup mahal, tapi itu harga paling murah (juga mungkin)
untuk kelas cafe. Untuk perbandingan; band indie asal Bandung, gak lama sebelum SID
main, tiketnya dijual dengan harga yang sama...malah untuk ukuran 'Coklat' tiket
dijual seharga 50rb dan Audy mematok tiket 30rb.
Salah satu pertimbangan Damai 'memainkan' SID di The Club adalah juga untuk keamanan...

22.08.03
Satu-satunya giant banner (yang tersisa) yang dipasang di jalan samping stadion
Kridosono, dicoreti tulisan GRATIS-GRATIS-GRATIS (pake pilox putih, rapi dan
niatan!). Coretan ini mengarahkan pelaku yang 'ngambil' spanduk & giant banner
sebelumnya....kalo asalnya kita menyangka motifnya adalah persaingan advertising ato
persaingan sponsor (maklum event di Yogya berdempetan, sesak!), maka kini daftar
dugaan pelakunya bertambah; ada Punk Yogya yang gak puas? dan ada orang-orang
(diluar komunitas punk) yang merasa gak rela didatengi SID lantaran termakan isu
"F*** Java" itu?
Menuju siang hari, isu bertambah lagi; konser SID nanti malam bakal
dirusuhi:DIHANCURKAN! isu itu bertiup sepoy-sepoy kemana-mana, ke orang-orang media
(koran lokal&radio) bahkan sampe ke tiket box! alhasil 6 jam sebelum main, tiket SID
baru laku 200 lembar dari 900 lembar yang dilepas. Bagi Damai Prod. yang kerap
menuai 55% tiket sudah terjual 6 jam sebelum acara, jelas dag-dig-dug...tapi mereka
kayaknya gak kaget, sebagian malah telah memprediksi kalo tiket bakal tersendat,
lantaran banyaknya ganjalan mulai dari publikasi...

22.08.03 --- 18.00
di apartemen Sejahtera, tiga jam sebelum SID main, via phone saya terima kabar kalo
di The Club sudah rame orang yang antri tiket, dan banyaknya masa yang berkerumun!
Sempat terpikir, mereka yang beli tiket untuk nonton SID ato? lalu masa yang
berkerumun di luar?
Saya hanya minta awak Damai dan keamanan untuk mempagar bitis yang bakal dilalui
personil SID, mulai dari SID turun dari mobil.
Sebelum pergi, Dethu sempat nanya soal keamanan...

22.08.03 --- 19.30
Rencana mo berangkat pukul 20.30, diajukan satu jam karena Jerink pengen lihat
Solomon & Morning Horny (band pembuka) main. 10 menit sebelumnya, diberangkatkan 4
crew SID dengan mobil sejenis (kamuflase).
OTW, via sms saya dapat kabar kalo masa yang berkerumun memang menunggu SID di pintu
masuk. sms: "ati-ati masa di luar nungguin sid"
Turun dari mobil, personil SID langsung diapit dan setengah dilarikan oelh awak
Damai menuju ruang dressing room. Sempat terdengar masa teriak,
"Artis...artis...asu!" dan berbagai pisuhan... Eka yang giliran terakhir, nyengir
aja malah sempatl melambaikan tangan ke arah mereka...
Sampe di dalam: Busyet! The Club berjejal...sejarah neh buat The Club (cafe ini
belum lama dibuka, ya hitungan bulan lah...). dari bibir panggung (sebagian malah di
atas panggung) sampe ujung atas, sesak dijejali penonton! tiket tersedia sampe pukul
19.30, alias sold out! malah, dari orang-orang yang mendapat tiket complement,
mereka mengaku kalo tiketnya mo dibeli orang di luar, dihargai sampe 50 ribu?!
Tapi penonton sesak belum membuat nafas saya bisa lega...masih berkelebat: mo nonton
ato...?
Sampe kemudian, ketika Solomon turun panggung dan giliran crew SID loading alat,
sambil menunggu jeda, diputar klip "Punk Hari Ini". Penonton koor
serempak...DAHSYAT! Mak...penonton bukan saja ikut koor pas SID nongkrong di atas
panggung, tapi blingsatan.... slamdance, pogo dan moshing, ajojing-jing-jing!
Dari atas panggung, Jerink, Bobby n' Eka menghirup energi panas dan luapan gila
penonton...repertoar yang rencananya cuma berisi 14 lagu, lepas kendali...sampe
menyemburkan 22 lagu!
Setengah teriak saya bilang ke Bobby, "Cut, Bob, 1 lagu lagi: Superman Is Dead!"
demi mengingatkan mereka kalo waktu udah abis. Terpaksa saya lakukan karena desakan
pemilik cafe dan Damai yang mengharuskan show diakhiri tepat pukul 22.00 wib! dan
sudah molor 30 menit....
Selese main, Eka&Bobby segera dilarikan ke mobil dan caw menuju apartemen
Sejahtera...Jerink? tertinggal! lantaran berdiri dibelakang set drum dan harus pake
sepatu dulu...Jerink dibawa ke back stage...
Ketika mobil yang membawa Eka& Bobby mo berangkat, sempat dihalangi beberapa
gerombol orang, bahkan mobil sempat dipukuli....
Balik ke back stage, Jerink sudah ditemani Sigit Teknoshit en gerombolan scene
indielabel yogya...(Asal tau aja, mulai dari malam kemarin ketika mereka baru tiba,
saat soundcheck sampe saat wawancara radio, mereka selalu dibuntuti gerombolan besar
yang terdiri dari teman sekampung, teman seperjuangan di indie dulu, temen band dll
dll...)
Pren, jangan tanya soal rombongan yang datang ke hotel: dua kamar SID itu penuh
sesak sampe ke koredor hotel...seperti disebutkan di atas, mereka terdiri dari temen
sekampung, temen seperjuangan di indie label (ada Shaggy Dog, Endank Soekamti...),
temen-temen band (dari band yang masih imut-imut sampe yang udah toku alias wajah
usang hahaha), rekan-rekan dari media...tumplek!
Plus ditambah seluruh awak Damai yang menyempatkan datang bertandang...sembari muter
video dok; seru, asyik, cekakakan, akrab dan beer! tentu saja...sampe siang hari
setelah SID, co, room boy mengantongi 5 karung plastik besar botol bir...panen tuh!
Puas, SID gak rewel, mereka asyik, gak se-sangar tongkrongan mereka....begitu kesan
yang menempel di awak Damai prod. Coba tanya ke Guffy, doi malah punya kenangan
sendiri...Jerink enjoy aja di bonceng Guffy pake motor bebeknya, keliling ke distro.
(Jerink gak was-was rambut klimisnya kena debu...hehehe)
Mereka masih sama aja man, dengan beberapa tahun lalu, ketika mereka di undang untuk
sebuah acara underground di Bantul (parangtritis), jauh dari "tjap rock star", coba
aja....gw jamin!
Dan SID, bukan aja bikin tiket sold-out, tapi poster, spanduk & ginat banner-nya pun
laris abis tuh...diembat! gw pikir, mereka yang ngambil itu mo dipasang di kamar
lah...(kalo giant banner? Buat langit-langit kamar kost, cakep kan?)
(Ryan LH --- Talent Co, The Rocketers)