
Dua band utama, Bintang yang membawakan lagu berbahasa Bali dan Superman Is Dead (SID) yang memainkan lagu punk berbahasa Indonesia dan Inggris, membuktikan kalau mereka memang layak jadi jagoan panggung. Penampilan Bintang dan SID sendiri ternyata memang sudah lama ditunggu-tunggu penikmat musik di Karangasem dan Buleleng. Jika Bintang tengah menanjak dengan album terbaru "Rambo C}lo-oIo", SID banyak ditunggu karena sudah lama ti k tampil di dua' daerah tersebut, hkan di Karangasem, ini menjadi pilan pertama SID. Sedangkan araja, SID kembali unjuk gigi setelah tiga tahun tidak manggung di sana. Diawali dari Gedung Kesenian Amlapura, Rabu 12 Juli 2006, konser berlanjut ke Gedung Kesenian Singaraja, Sabtu 15 Juli 2006. Di Amlapura, penampilan dua jagoan diawali dengan aksi pembuka dari Namaste yang memainkan lagu berbahasa Bali, disusul dua band indie yang sama-sama sudah menghasilkan album rekaman sendiri, Sonic dan ,>tJnline. Seakan sudah menjadi kebiasaan di daerah, jarang ada pentas yang dimulal lebih "sore". Meskipun - pertunjukan dijadwalkan sudah mulai pukul 20.00 Wita, penonton baru benarbenar meluber selepas pukul 21.00 Wita. Meskipun dari jumlah penonton terbilang membludak dengan sesaknya tempat pentas, namun kesadaran untuk membeli tiket ternyata belum begitu;' kuat. Lebih dari separuh penonton menerobos masuk darierbagai sudut bahkan bela-belain memanjat tembok tinggi, sebagian lainnya terang-terangan memaksa clan berusaha menjebol pintu masuk walau tak bertiket. "Wah... sayang juga ya, kok bisa sampai sebegitu. Mungkin kesadaran untuk beli tiket memang masih kurang, begitu juga apresiasi mereka terhadap musik. Sepertinya masih banyak hal yang harus dibenahi agar mereka lebih bisa menghargai karya musisi," komentar Jerinx, drummer SID. Tak mau kecolongan lagi, pola pengamanan clan pengaturan penonton di Gedung Kesenian Singaraja diatur sedemikian rupa. Alhasil sejak awal dibuka oleh LSD Band disusul »Online hingga kelar tengah malam, konser tak hanya berjalan tertib clan lancar. Sekitar 1.200 penonton yang memadati tempat pertunjukan, nyaris sepenuhnya membeli tiket tanda masuk. Tidak sia-sia merogoh kocek 10 ribu rupiah, karena semua band yang mengisi acara tampil habis-habisan. Didukung tata suara yang maksimal, Bintang clan SID juga mengaku puas. Bintang berusaha menggedor emosi penonton dengan lagu-lagu hits dari album "Bajingan Eling", "Playboy Funky" clan "Rambo Olo-olo", dilanjutkan dengan SID yang terus memacu adrenaline penggemarnya dengan hits mereka seperti "Kuta Rock City", "Menginjak Neraka", "Black Market Love", "Bukan Pahlawan", hingga menembangkan kembali "lagu kebangsaan" mereka dahulu, "Jigijig Massage". "Penonton Singaraja asyik-asyik. Kondisi pentas juga sangat kondusif, karena kami bisa bermain nyaman tanpa banyak dikerumuni penonton di atas pentas," komentar Bobby, vokalis SID. Menariknya, sebagai kejutan, Bintang sempat berkolaborasi SID memainkan lagu "Santaria" ."Pentasnya keren, nontonnya puas," komentar beberapa remaja ABG yang langsung menajak personel SID berfoto bersama usai pentas.