
Kau
ngedukung SID tampil atau boikot. Mereka minta jawaban subjektif yang
artinya bukan memandang gw sebagai seorang penulis, seorang ngePunk,
seorang ngeHardcore, seorang streetman, bukan, tapi apa pendapat gw
ngenilai mereka yang telah mengenal mereka sejak 1998 sementara orang2
tsb mengenal SID sejak bergabung dengan Sony, kemudian sebagai orang
yang sama2 berada di scene Medan paling tidak selama 8 tahunan.
Cukup2 pelik, sejenak gw mengingat masa lalu waktu bareng dengan Wendi
(Razzle, Brainwashinc) menyaksikan Skin Of Tears, satu band Melodic
Jerman yang main di Jaya Baya. Rusuh habis, karena apa? Katanya tiket
acara yang 12.500 dianggap kapitalis dan ada yang datang dengan tujuan
katanya pengen ketemu teman2 yg artinya bukan menyaksikan acara tapi
koq yang lucunya itu ketika terjadi ke'chaosan' mereka masuk yang
artinya munafik sebenarnya pengen menonton acara dan menikmatinya tapi
tidak bisa menghargai nilai kerja keras orang lain. Yah nilai kerja
keras orang lain.
Mari kita patahkan stagment mereka ataupun hasil obrolan gw kemaren
yang emank cukup pelik dan alot. Satu waktu gw ajak band mereka (Medan)
tampil di acara yang disponsori sama Djarum Super, ditolak mereka
dengan alasan anti kapitalis atau acara yang disponsori oleh produk
komersial. Oke, tapi aku tahu band ini sebelumnya juga tampil di
beberapa acara gaul dan benar minggu depannya mereka tampil di satu
acara yang disponsori oleh Star Mild. Men.., sadar gak, apa Star Mild
itu bukan kapitalis emanknya?
Mereka menilai penampilan SID yang arogan. So what? Apa bedanya dengan
kita yang diatas panggung juga arogan ngomongin Ngentot dan
ngenyampakin mic. Mereka menilai SID mainnya jelek. So what? Gak suka
jangan datang atau lihat penampilan mereka. We don't need skill here.
Bukannya begitu, apa kita diatas panggung juga menghasilkan sound yang
hebat? Tidak juga kan.
Mereka menganggap pengkhianatan karena SID sign dengan Sony Major
Label. Ngapain lagi mikirin yang seperti ini. Menolak SID karna major
label, lalu bagaimana dengan Sex Pistols yang dengan EMI, Ramones yang
goes to Hollywood soundtrack, Greenday, Blink 182, RoadRunnerRecords,
alah banyak lagi. Sadar gak ada boikot ke mereka. Yang lebih lucunya lg
boikot karna nganggap SID adalah artis Punk Rock. Lalu kenapa juga
ngebawain lagu2 ACAB (artis Punk Malaysia) yang lebih artis dari SID.
Lucu kan.
Akhirnya keluarlah satu propaganda 'Boikot SID' isinya antara lain :
Menjadi Rockstar adalah hak setiap orang tapi Menjadi Punk Rockstar
adalah sebuah pengkhianatan. Punk bukan trendi katanya. Trendi, tapi
fashion mereka juga trendi mulai dari Volcom sampai produk2 skate
lokal. Skate disebut Punk katanya.
Dan akhirnya benarlah ketika pertunjukan berlangsung, sang godfather
Punk tersebut pun mulai melakukan orasi dengan mengajak orang2 lain
yang berpakaian Punk dan sebelumnya datang untuk menonton acara diajak
untuk melakukan pemboikotan. Terang aja yang diajak merasa bangga dan
benar2 dianggap apalagi ketika berada satu botol minuman dengan sang
godfather Punk tersebut. Merasa terharu mereka dan siap menjalankan
tugas tanpa mengerti kenapa harus boikot SID.
Lalu ketika SID pun bermain yang lucunya mereka sempat 'terlena' dengan
tampil di depan panggung, bermoshing dan mengikuti dentuman
soundsystem 20 ribu watt dengan dandanan ala Punk di depan cewe2 abege
Medan yang emank cakep. Katanya gak suka kan. Mereka tanya, Roy
bagaimana dengan kau? Akh, kalian ajalah, aku emank gak suka lihat SID
tampil karna emank mereka buruk di atas panggung tapi gw datang ke
acara ini karna ada ArmyClown yang tampil dan juga untuk jualan
merchandise. Artinya gw emank gak suka dengan musik SID maka dari itu
aku gak ngebeli album mereka tapi kalian beli kan album mereka dan
ngejual produk atau merchandise SID di distro kalian. Terserah
kalianlah. Walhasil SID sempat ngebawain 6 lagu dan untung Ade Putri
mengcut penampilan SID karna seandainya tidak dicut maka bom molotov
pun siap melayang. Umbul2 pun dibakar, mobil panitia digoyang dan
digores.
Saat itu Punk benar2 menjadi sebuah fashion dan seniman2 tatto juga
mendapatkan berkah dari begitu banyaknya anak2 SMU cow cew yang pengen
ditatto seperti kebanyakan Punk dan SID. Sejauh mata memandang banyak
spike, gasper dan mohawk serta spikey disegala penjuru. Gw datang ke
acara tersebut bersama teman2 Brontak lainnya yang biasa saja sehingga
tidak dianggap Punk karna kami tidak menggunakan spike dan datang
dengan celana ponggol, sandal jepit seperti biasanya tapi kami memiliki
Punk di dalam darah kami.
Setelah insiden berlangsung, aku masih bersama salah seorang teman
perempuan aku yang baru datang lagi ke arena acara yang sebelumnya
sewaktu SID main kita makan bakso dibelakang stage diving. Pas lagi
jalan akhirnya ketemu sama Ican 'ArmyClown' yang nyampein
pesan : "Bang, anak2 SID ngajak ke Sumatra V R (yang menjadi penginapan
SID)".
Akhirnya kita meluncur kesana yang berarti ada ArmyClown dan Brontak
Zine berikutnya datang anak2 Cranium dan Underdog. Setiap orang meras
enjoy disini dan masalah kekacauan gak menjadi pembahasan utama. Yang
artinya kalau katanya anak2 SID sombong, maka gw gak ngerasain itu
disini. Bayangin aja, kita ngobrol sampai pagi dan kloter terakhir
adalah jam 4.30 pagi antara gw dengan Dethu. Selama ngobrol mereka
tidak berkeluh kesah kalau capek lah dan bahkan terkadang minuman kita
adalah gelas yang sama. Kita bicarain soal Punk, major dan banyak
lainnya sampai ke perempuan dan setan juga dibicarakan. Lengkap ada
Jerinx, Eka yang duduk di sebelah kanan gw, Dethu di sebelah kiri dan
Ade Putri yang berada di sebelah timur laut gw, orang yang terlihat
paling kesal atas insiden tersebut serta Bobby yang sibuk melakukan
akustik atau bermain gitar bareng teman2 lain yang datang menemui
mereka. Setiap orang tertawa disini.
Anak-anak SID dianggap artis karna memiliki jadwal panggung yang padat.
Dethu : Ini konsekuensi kerja dari usaha keras yang selama ini kami
lakukan.
Berapa sih bayaran SID?
Dethu : Sekitar 10 sampai 15 juta plus bir bintang, tapi di acara amal
SID rela gak dibayar juga kalau di acara undergroundnan, SID akan
membayar sendiri biaya hotel dan lainnya kalau SID masih ada di daerah
itu. Tapi SID juga menolak beberapa acara besar yang dianggap omong
kosong, seperti Pesta Indosiar dan lainnya.
Akh..., banyak lagi lah. Aku gak ngebelain SID atau ngejekin teman
orang2 yang kontra dengan SID. Ada bagian yang harus kita telaah
kembali. Apakah sebenarnya soal major label atau musik SID yang katanya
jelek. Hak kita untuk membenci tapi bukan hak kita untuk merusak. Kalau
emank soal major label atau membenci enterprise, yah udah jangan beli
atau datang ke acara tersebut. Asyik kan...
Efek berikutnya dari insiden tersebut, lihatlah kata orang, beginilah
Punk. Dasar Punk!!! Hanya ada puluhan orang yang merusak, seribuan
orang yang sering melihat acara underground dan puluhan orang yang
mengerti tentang Punk tapi 6 ribuan orang datang untuk menonton musik
dan dipaksa melihat segala dandanan yang mereka kenal dengan Punk. Dan
akhirnya yang tertancap di pemikiran mereka, 'Dasar Punk' tahunya mabuk
dan merusak. Riskan, tapi itulah yang mereka lihat secara kasat
mata.Hm...., pernyataan klasik.
Roy Romero
BRONTAK ZINE
-----------------------------------------------------------------
>>> SUPREX - KEEP ON SICK <<<
*** Sorry nich Roy gue juga mo ikutan ngomong.
***Jadi lo sendiri tahu Roy dalang / Provokator semua ini...hehehe..kenapa lo ga' ngumpulin AMUNISI buat bikin hancur tuh org yg sering GEMBAR-GEMBOR soal KAPITALISME. Tapi Kenyataan dia merupakan org yg secara tdk langsung memakai/menggunakan sistem KAPITALISME itu sendiri, MUNAFIK tuh org...ANTI KAPITALISME, tapi kok masih pake t-shirt, Sepatu BOOT, Ngerokok Marlboro, Minumnya VODKA, ANJING...bener-bener ANJING..TAI BABI ... MAMPUSIN (sorry aku juga ga' mensensor) aja tuh ROY org-org kayak gitu, dia ga' pantes pake ATRIBUTE UNDERGROUND, apalagi dia bilang k'lo dia UNDERGROUNDER SEJATI...FUCK..BESAR...!!! PUNK, HARD CORE, DEATH METAL, BLACK METAL, GRINDCORE...semua sama, ga' ada perbedaan, apa sich yg jadi perbedaan..?? semua khan punya jalan & cara sendiri. Toh semua itu khan belon tentu merugikan di kita pribadi.
*** Yang aku tahu anak-anak / temen-temen UNDERGROUND memiliki SOLIDARITAS, rasa SETIA KAWAN yg tinggi, bukannya MENJATUHKAN, MEMBOIKOT, MENJELEK_JELEKKAN, MEMBUAT RUSUH..itu bukan UNDERGROUNDER..melainkan ga' sama jauh dengan PREMAN KELAS TERI...yg mengatas namakan UNDERGROUND..supaya apa..?? supaya dapet MABOK GRATIS...!! hehehe...Supaya Punya anak buah yg ga bisa dia kumpulin, k'lo dia berstatus PREMAN khanbelon tentu punya anak buah, karna harus bersaing dengan JAGOAN-JAGOAN yg lain...hehehehe...
*** PUNK bukan berarti harus DOYAN MABOK, CHAOS, yang penting bukan Style ... yg terpenting adalah isi dlm otak kita. Percuma GEMAR-GEMBOR A,I, U,E O..tapi ga' tahu maksudnya...MAMPUS AJA...!!!
*** Sepatutnya kita ga' BOIKOT..MEMBOIKOT sesama rekan sendiri, ga' munafik sich...apa kita ga' punya impian agar band kita kelak di release Major Label, k'lo kita mutusin hidup di jalur musik. Yang dilakuin SID masuk ke MAJOR mungkin SID memiliki perimbangan-pertimbangan sendiri, dan apa kita akan kenyang dari Hasil kita ngeband k'lo cuman di bayar Pake BIR, CIU ato minuman keras lainnya. Kita seharusnya Berpikir ke depan, dan selayaknya kita harus belajar, dan berusaha untuk bisa tembus di MAJOR LABEL (ini pendapat saya)....WHY...!!! Bukannya mo MENGKOMERSILKAN UNDERGROUND, cuman sebagai pembuktian aja k'lo Musik UG juga bisa di terima org banyak, bisa laku dijual, bisa di nikmati, bisa jadi tumpuan untuk HIDUP...hehehe..., & yg terpenting agar Dunia musik TANAH AIR semakin rame, ga' hanya di hiasi oleh band-band CENGENG aja..!!
*** Mari kita berkaca, dan kita kembalikan semua itu ke diri kita sendiri. Jangan Karna iri, kita harus menjadi musuh, saling memboikiot. Menghargai org lain itu adalah PENTING k'lo kita juga ingin di HARGAI.
Cheers